Halaman

Sabtu, 20 Februari 2010

Dispora Bangun Budaya Wirausaha Pemuda

Sabtu, 20 Februari 2010 | 10:16
Dispora Bangun Budaya Wirausaha Pemuda

BANDA ACEH-Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Aceh telah menyusun blue print untuk membangun budaya wirausaha di kalangan pemuda. Baik dalam menanggulangi pengangguran, membuka peluang usaha dan kesempatan kerja di kalangan para pemuda.

Selain itu, mengubah sikap dan budaya pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja, membentuk pemuda pengusaha unggul, mening­katkan penghasilan, daya beli dan kesejah­teraan masyarakat yang melembagakan usaha ekonomi yang berdaya saing.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Prvinsi Aceh, Hasan Basri menyebutkan, salah satu cara yang didesain untuk mempercepat operasionalisasi dengan penyelenggaraan pelatihan dan seminar "Kewirausahaan Pemuda".

"Sudah saatnya para pemuda menjadi wirausahawan tangguh dan berkecakapan hidup,”ujarnya, kemarin.
Pelatihan dirancang untuk para pemuda agar mereka mampu mengenali keunggulan dan kelemahan dirinya sendiri sehingga mengembangkan keunggulan dan mengeliminasi kelemahan yang dimiliki serta mengoptimalkan keunggulan di lingkungannya dengan menjadi wahana peningkatan ekonomi produktif.

Menurut dia, selama ini banyak kegiatan kepemudaan yang dirancang di lapangan untuk meningkatkan pendapatan mereka, termasuk pelatihan–pelatihan keterampilan bermata pencaharian. Akan tetapi, kegiatan-kegiatan tersebut diseleng­garakan secara sendiri-sendiri dan kurang menyentuh pada perubahan paradigma dan pembentukan mental dan sikap wirausaha.

Hal tersebut disebabkan belum adanya pedoman penyelenggaraan yang dapat memandu penyelenggara pelatihan di lapangan dalam menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan pemuda yang menghasilkan wirausahawan tangguh dan berkecakapan hidup.

Orientasi Pemberdayaan
Hasan Basri menambahkan, salah satu usaha pemerintah untuk mengantisipasi munculnya permasalahan pemuda tak lain dengan menggerakkan kewirausahaan pemuda yang berorientasi pemberdayaan dan pengembangan ekonomi rakyat perdesaan. Gerakan ini diyakini mampu menjadi pemecah masalah-masalah pengangguran, kemiskinan, keterpuru­kan ekonomi bagi pemuda dan masyarakat.

Ketua Umum Forum Pemuda Produktif (FPP) Provinsi Aceh, Jalaluddin, masa depan Aceh sangat ditentukan oleh daya kreativitas, inovasi tanpa henti, produktivitas, dan daya saing. Terkait hal itu, pemuda Aceh sepatutnya memiliki profesionalisme dan kepemimpinan yang prima.

“Dengan kemampuan leadership-nya pemuda akan menjadi pemimpin perubahan yang ready to change and ready to transform. Inilah sejarah kaum muda di masa depan yakni pemuda akan berubah dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja, baik lapangan kerja untuk dirinya dan untuk sesama pemuda lain," tukasnya. (din)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar